Silek Minangkabau atau (Bahasa Indonesia: Silat Minangkabau) adalah seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia
yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Masyarakat Minangkabau memiliki tabiat suka merantau semenjak
beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus
memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk
selama di perjalanan atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok
orang. Di samping sebagai bekal untuk merantau, silek penting untuk
pertahanan negeri terhadap ancaman dari luar.
Sifat perantau dari masyarakat Minangkabau telah membuat silek
Minangkabau sekarang tersebar ke mana-mana di seluruh dunia. Pada masa
dahulunya, para perantau ini memiliki bekal beladiri yang cukup dan ke
mana pun mereka pergi mereka juga sering membuka sasaran silat
(perguruan silat) di daerah rantau dan mengajarkan penduduk setempat
beladiri milik mereka. Mereka biasanya lebur dengan penduduk sekitar
karena ada semacam pepatah di Minangkabau yang mengharuskan mereka
berbaur dengan masyarakat di mana mereka tinggal. Bunyi pepatah itu
adalah
dima bumi dipijak di situ langik dijunjuang, dima rantiang dipatah di situ aia disauak
(Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, di mana rantiang
dipatah di situ air disauk). Pepatah ini mengharuskan perantau Minang
untuk menghargai budaya lokal dan membuka peluang silat Minangkabau di
perantauan mengalami modifikasi akibat pengaruh dari beladiri masyarakat
setempat dan terbentuklah genre atau aliran baru yang bisa dikatakan
khas untuk daerah tersebut. Silek Minangkabau juga menyebar karena
diajarkan kepada pendatang yang dahulunya berdiam di Ranah Minang. Jadi
dapat dikatakan bahwa silek itu menyebar ke luar wilayah Minangkabau
karena sifat perantau dari masyarakat Minangkabau itu sendiri dan karena
diajarkan kepada pendatang.
Perkembangan Silat Minangkabau pada Silat Perisai Diri
Perkembangan Silat Minangkabau di Dalam Negeri:
=>Silat Perisai Diri, yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo
atau dikenal dengan Pak Dirdjo, memiliki beberapa unsur Minangkabau di
dalam gerakannya. Silat Perisai Diri memiliki karakter silat tersendiri
yang merupakan hasil kreativitas gemilang dari pendirinya. Perisai Diri
termasuk perguruan silat terbesar di Indonesia dengan cabang di berbagai
negara.
=>Satria Muda Indonesia, yang pada awalnya berasal dari Perguruan Silat
Baringan Sakti yang mengajarkan silek Minangkabau, kemudian berkembang
dengan menarik berbagai aliran silat di Indonesia ke dalam perguruannya.
=>Silat Sabandar
dari Tanah Sunda dikembangkan oleh perantau Minangkabau yang bernama
Mohammad Kosim di Kampung Sabandar, Jawa Barat. Silek ini disegani di
Tanah Sunda. Seiring dengan perkembangan dan pembauran dengan tradisi
silat di Tanah Sunda, silat ini telah mengalami variasi sehingga
bentuknya menjadi khas untuk daerah tersebut.