- Back to Home »
- Eskrido
Posted by : Unknown
Senin, 16 Desember 2013
Cacoy sangat terampil menebak pola pemikiran dan pola pergerakan cepat dari lawannya, dalam urutan tiga gebrakan cepat olisi dan pisau lawan terlucuti, Dengan memanfaatkan jeda pengambilan nafas pada pertarungan, Cacoy dengan cepat menyapu kaki, hingga membuat Domingo jatuh dengan keras ke matras yang keras.
Tetapi sebagai lawan yang cukup punya kemampuan, keberanian, kebulatan tekad dan keteguhan, Domingo kembali berdiri dan memberikan perlawanan, tetapi satu sapuan cepat memaksanya untuk kembali bergulung-gulung dilantai.
Pada akhirnya, setelah menyadari tiga kali berturut-turut dia harus tergeletak berhadapan dg sapuan-sapuan kaki cepat, dan selalu menemukan dirinya dengan punggung di lantai. Merasa bahwa perjuangannya dalam pertarungan hanya sia-sia melawan Cacoy, Domingo kehilangan semangatnya, dan memutuskan dengan tergesa-gesa untuk merapat mencari selamat ke arah tembok.
Cacoy, melihat sepintas di wajah lawannya tampak satu kebingungan, kemudian dia memutuskan untuk menyudahi lawannya dg serangan pamungkas dengan teknik lebih cepat dan dahsyat, kombinasi antara olisi dan pisau kayu. Tak pelak, Domingo segera melemparkan senjatanya ke lantai, dan segera mengangkat tangannya pertanda menyerah.
Pertarungan Cacoy dengan Domingo bisa dijadikan pertimbangan, dengan kombinasi teknik yang asing dalam eskrima dan membuat lawannya kalah telak dalam beberapa gebrakan adalah satu pertanda lahirnya satu style baru dalam Doce Pares Arnis Eskrima yaitu “ESKRIDO”
Kisah diatas hanyalah salah satu dari pertarungan yang tak terhitung banyaknya yang dialami oleh Cacoy semasa perkembangannya, Eskrido semakin dikenal di masa-masa th 1948 sampai 1956, Dimasa ini Cacoy lebih mendalami Kodokan Judo di Cebu City, Maret 1956 dibawah Yuichi Hirose (6th Dan), Cacoy menjadi wakil resmi pelatihan Kodokan Judo di Filipina.
Dengan usahanya yang tidak mengenal lelah, penuh kesabaran dan pengabdian. Cacoy berhasil meningkatkan kemampuan dan ketertarikannya dalam olah raga bergulat dan membanting ini, itu dibuktikan dg menjadi kompetitor kejuaraan Jodo dalam tingkat Daerah maupun tingkat Nasional, di Cebu City dan juga di Manila dari tahun 1959 sampai th 1963. Pada tahun 1957 Cacoy mendalami Gulat Bebas dan pada tahun 1963 resmi dibawah naungan Philippine Wrestling Association. Cacoy terus memperluas pengetahuan seni beladiri yang dia miliki, dengan belajar Kung Fu, Shorin Ryu (Okinawa) Karate, Shotokan Karate dan Aikido sampai 1971.
Setelah mempunyai dasar-dasar di beberapa system beladiri, Cacoy memusatkan perhatiannya untuk menggabungkan, menciptakan dan mengembangkan satu system yang baru, yang disebut sebagai “Eskrido”.
